Lomba
Sholat Berjamaah
Saat itu saya masih kelas tiga sd,
ibu guru memberi informasi bahwa akan ada lomba dalam bidang agama dan sekolah
harus mengikuti lomba tersebut. Lomba itu diadakan dalam rangka memperingati
hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh berbagai sekolah di semua
kecamatan Kedung Kandang. Dan setiap sekolah diberikan waktu selama dua minggu
untuk menyiapkan lomba. Ada beberapa lomba yang akan dilombakan seperti lomba
menghafal surat, lomba membaca Al-Qur’an dengan tartil, lomba cipta puisi, dan
lomba sholat berjamaah. Setiap sekolah yang mengikuti lomba harus mewakilkan
peserta lomba di masing-masing lomba. Dan saya, teman saya Vika dan Zahro dan juga
kakak kelas saya Cindy dipilih untuk mengikuti lomba sholat berjamaah.
Ibu guru saya yang mengajar bidang
studi agama yaitu Bu Istiqomah menyuruh saya, Vika, Zahro dan kak Cindy untuk
menghafal bacaan sholat dengan baik dan benar. Keesokan harinya, Bu Istiqomah
menuyuruh kami untuk berlatih. “ Anak-anak, untuk mempersiapkan lomba
diharapkan agar semua siswa yang mengikuti lomba untuk berlatih dengan baik”
ujar Bu Istiqomah. “Baik bu” jawab sem
ua murid yang mengikuti lomba. Bu
Istiqomah lalu menyuruh saya,Vika, Zahro, dan Kak Cindy untuk mempraktekkan
cara sholat berjamaah. “Ayo, Sania, Vika, Zahro, dan Cindy silahkan maju untuk
memperagakan cara sholat berjamaah dengan baik dan benar” ujar Bu Istiqomah.
“Tapi bu, kami masih belum mengerti bagaimana caranya, bagaimana kalau Bi
Istiqomah mengajarkan terlebih dahulu lalu kami akan memperhatikan dan
memperagakannya” jawab Kak Cindy. “Ya sudah, ibu akan memberi contoh dengan
baik dan benar, namun kalian harus memperhatikan dengan baik agar bisa
memperagakannya” jawab Bu Istiqomah. Saat Bu Istiqomah memberikan contoh kami
memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan kami langsung memperagakannya dengan
baik dan benar. Setiap hari kami selalu berlatih agar nanti saat lomba bisa
memberikan usaha yang terbaik.
Selang beberapa hari,tibalah saat
yang ditunggu-tunggu. Kami sangat gugup untuk berlomba, namun kami harus
bertekad agar bisa mengikuti lomba dengan lancar. Bu Istiqomah memberikan
nasehat kepada kami agar tidak gugup. “Anak-anak kalian jangan gugup, menang
maupun kalah itu adalah hal biasa, namun kalian harus bisa melakukan usaha yang
terbaik” ujar Bu Istiqomah. “Baik bu” jawab semua murid yang mengikuti lomba.
Saat kami tiba dilokasi perlombaan banyak sekali sekolah yang mengikuti lomba.
Sebelum mengikuti lomba, kami harus mengambil nomor urut peserta. Setelah itu
kami harus menunggu giliran untuk lomba. Saat nomor kami disebutkan, kami
benar-benar merasa gugup. Namun Bu Istiqomah selalu memberikan semangat kepada
kita semua. Kami maju dan berniat di dalam hati supaya lomba yang kami lakukan
ini bisa lancar dengan baik. Setelah beberapa menit kemudian kami telah selesai
melakukan lomba, namun kami tidak yakin jika kita akan mendapatkan juara. Lalu
Bu Istiqomah menyuruh kami untuk beristirahat dan sampai di sekolah kami
langsung pulang.
Pada hari Senin saat upacara, ada
pengumuman yang akan disampaikan oleh Bu Istiqomah yang berkaitan dengan lomba
bidang agama. Kami yang mengikuti lomba sholat berjamaah sangat gugup apakah
kami menang atau tidak. Dan Bu Istiqomah
mengumumkan bahwa lomba sholat berjamaah yang kami lakukan mendapatkan juara
ketiga. Kami sangat terkejut, karena pada awalnya kami tidak mungkin
mendapatkan juara. Tapi ternyata kami dapat menjuarai lomba tersebut. Nama kami
disebutkan dan menyuruh kami maju ke depan untuk menerima piala dan sertifikat.
Bu Istiqomah sangat bangga dengan apa yang sudah kami lakukan.
karya: Insania Amalia Suwandi
0 komentar:
Posting Komentar