This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Selasa, 24 Februari 2015

Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Tahun 20-30an


Tema   : Kisah cinta Hanafi dan Corrie yang penuh dengan pertentangan adat.
Judul   : Salah Asuhan ( Abdoel Moeis )
Tokoh  :
1.      Corrie Du Bussee
2.      Hanafi
3.      Tuan Du Bussee
4.      Ibu Hanafi
5.      Rapiah
Watak  :
1.      Corrie Du Bussee : Bimbang karena perilakunya sendiri, tidak mendengarkan nasehat orang tua, masih mempertahankan adatnya sebagai orang barat.
2.      Hanafi                   : Sangat mencintai Corrie Du Busse meskipun bertentangan dengan adat Minangkabau, selalu mentaati perintah ibunya namun tidak lama kemudian dilanggarnya lagi.
3.      Tuan Du Bussee    : Selalu menasehati Corrie Du Busse untuk selalu mempertahankan adat
Barat, bijaksana dalam berperilaku dan berkata.
4.      Ibu Hanafi             : Terlalu memaksakan kehendak untuk menikahkan Hanafi dengan Rapiah karena tersangkut hutang pada orang tua Rapiah, meningatkan Hanafi untuk selalu memepertahankan adat Minangkabau.
5.      Rapiah                   : Istri Hanafi yang setia meskipun Hanafi selalu menyakitinya.
Alur     :
            Dimulai dari persahabatan Corrie dan Hanafi terjalin cinta yang sangat menentang adat dari satu sama lain. Corrie yang berasal dari Belanda dan Hanafi dari daerah Solok. Hanafi yang dulunya hanya menganggap Corrie sebagai sahabatnya, namun lama-kelamaan Hanafi sangat mencintai Corrie hingga ingin menikahinya. Sementara itu Corrie tidak sama sekali mencintai Hanafi karena ia teringat kata-kata yang disampaikan ayahnya bahwa orang Barat tidak boleh menikah dengan orang Timur macam Hanafi. Tetapi Corrie bimbang dengan perilakunya sendiri apakah ia harus mentaati perintah ayahnya untuk menjauhi Hanafi atau menerima cinta Hanafi.
            Sementara itu Ibu Hanafi selalu menasehati Hanafi untuk tidak mencintai Corrie karena itu sama saja dengan melarang perintah adat. Ibu Hanafi menyuruh Hanafi untuk menikahi Rapiah yang bertujuan supaya Hanafi dapat melupakan Corrie dan tidak mencintai Corrie. Ibu Hanafi tersangkut hutang pada orang tua Rapiah. Maka dari itu untuk menebus semua hutangnya, orang tua Rapiah berkeinginan agar Hanafi menikahi anak gadisnya itu. Namun selang beberapa tahun setelah Hanafi menikah dengan Rapiah, mulai ada kekerasan pada rumah tangga mereka. Waktu itu mereka sudah dikaruniai seorang anak laki-laki. Sebenarnya Hanafi sangat terpaksa menikah dengan Rapiah karena keinginan ibunya supaya dapat melunasi hutangnya. Hanafi masih mencitai Corrie. Maka dari itu Hanafi ingin menceraikan Rapiah dan kembali untuk mencari Corrie.
            Namun setelah berjumpa dengan Corrie, Corrie sudah tidak mau berhubungan dengan Hanafi karena Corrie sudah tahu bahwa Hanafi sudah beristri dan memiliki anak. Corrie berpesan kepada Hanafi untuk menjaga anak dan istrinya. Karena itu Hanafi tidak jadi menceraikan istrinya dan kembali pada keluarganya. Tapi Hanafi terjangkit penyakit dan selang beberapa tahun Hanafi meninggal dunia.
Setting :
1.      Tempat      : Di kota solok dan di kota Betawi, Indonesia
2.      Waktu       : Pada tahun 1920-1930an
3.      Suasana     : Menegangakan
Sudut Pandang           : Orang ketiga, pelaku utama
Ciri-Ciri Budaya         :
1.      Menggunakan bahasa Belanda dan bahasa adat Minangkabau.
2.      Kebiasaan        : Memakai gaun putih seperti orang Belanda dan pakaian adat perkawinan orang Minang.
3.      Adat Istiadat   : Adat di Minang, harus selalu taat pada aturan adat yang sudah berlaku.
4.      Etika                : Selalu menjaga tingkah laku saat bergaul dengan orang lain, selalu menjaga sikap sopan santun kepada orang lain.
 karya : Insania Amalia Suwandi

0 komentar:

Posting Komentar